Kunci Keberhasilan Penyelenggaraan Haji, Menag Kenalkan Formula 5-5-3
Kamis, 16 Agustus 2018 10:40 WIB
Makkah (Kemenag) — Selama masa penyelenggaraan pelayanan ibadah haji,
terdapat tiga fase penting sebagai penentu keberhasilan. Yakni fase
pra-wukuf, wukuf, dan pasca-wukuf. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
memperkenalkan formula 5-5-3 untuk kesuksesan tiga fase tersebut.
Pada fase pra-wukuf, Menag menyebut 5 (lima) hal yang mesti
diperhatikan petugas. “Kelima hal yang harus diperhatikan adalah
berhentinya layanan katering dan bus salat lima waktu (salawat), aspek
kesehatan jemaah, sosialisasi wukuf dan intensifkan manasik haji di
Arafah termasuk prosesi di Muzdalifah dan Mina agar jemaah siap dari
sisi mental dan ibadah,” urai Menag saat Konsolidasi Petugas Haji 1439
H/2018 M dalam Rangka Persiapan Armuzna, Rabu (15/08) malam.
Kegiatan yang dihelat di Al Wihdah 1 Tower Hotel, Jarwal, Makkah, ini
juga dihadiri pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Wakil Ketua
Badan Pemeriksa Keuangan, Dubes Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi,
Naib Amirul Hajj dan anggota, Konsulat Jenderal RI di Jeddah, dan
pimpinan Komisi Pengawas Haji Indonesia, jajaran eselon I dan II Kemenag
serta ribuan petugas haji Indonesia.
Sementara 5 (lima) formula
untuk fase-wukuf termasuk Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) di
dalamnya, menurut Menag, yang pertama aksi sweeping (sapu bersih) jemaah
yang berada di Makkah untuk seluruhnya dibawa ke Arafah pada 8
Dzulhijjah (19 Agustus). “Kita membagi keberangkatan dalam tiga waktu
yakni pagi hingga dzuhur, dzuhur hingga pukul 16.00 dan pukul 16.00
sampai pukul 18.00,” kata Menag.
Pembagian tersebut dilakukan
saking banyaknya jumlah jemaah Indonesia yang merupakan terbesar di
dunia. “Petugas harus memastikan betul seluruh jemaah sudah berada di
Arafah tanggal itu,” imbuh Menag.
Masih fase-wukuf, formula
kedua, setiap maktab untuk menuju Arafah disediakan 21 bus. Ketiga,
fokus pada pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina di mana setiap
maktab hanya dibatasi 7 bus. Keempat, perhatian untuk melakukan lontar
jumrah. “Termasuk bagi jemaah yang akan melakukan thawaf ifadhah,”
tandasnya. Kelima, Menag ingatkan agar jemaah patuhi jam-jam melontar
jumrah. “Jangan sampai melanggar jam-jam larangan karena ini merupakan
peraturan dari pemerintah Saudi,” tegasnya.
Berikutnya formula 3
(tiga) untuk fase pasca-wukuf. “Pertama, saya meminta kepada seluruh
petugas untuk kembali ke pos masing-masing. Kembali ke kondisi normal
seperti sebelum fase Armuzna,” ujar Menag. Kedua, pastikan kepulangan
jemaah gelombang I yang kembali ke Tanah Air melalui 13 embarkasi. Dan
ketiga, pastikan pergerakan jemaah gelombang II untuk menuju Madinah.
Menag meyakini, formula 5-5-3 ini jika dilaksanakan dengan baik maka
penyelenggaraan haji Indonesia akan berjalan lancar. “Alhamdulillah
sejauh ini penyelenggaraan kita dinilai berhasil oleh banyak pihak,”
sambung Menag.
Ditambahkan, pada tahun ini jumlah petugas
seluruhnya ada 4.520 orang yang terdiri dari 2.535 petugas kloter, 755
petugas non-kloter, dan 1.230 petugas pendukung. “Inilah sejarah
penyelenggaraan haji yang didukung jumlah petugas terbesar,” pungkas
Menag.
Sumber : MCH
Penulis : Bramma Aji Putra
Editor : Bramma Aji Putra
Penulis : Bramma Aji Putra
Editor : Bramma Aji Putra
Photo : Menag Lukman memperkenalkan formula 5-5-3 kesuksesan
penyelenggaraan haji di hadapan ribuan petugas, Rabu (15/08) malam.
(foto: fikri)
0 comments:
Posting Komentar